Ulat Api (Darna trima Mr., Thosea asigna Mr., dan Setora nitens Wlk.)




Advertisements

Ulat api (Darna trima Mr, Thosea asigna Mr, dan Setora nitens Wlk) adalah salah satu hama penting bagi beberapa komoditas perkebunan seperti kelapa sawit, kelapa, teh, dan kakao. Ulat yang dalam bahasa Ingris lebih dikenal dengan istilah Nettle Caterpilar ini, memiliki jenis-jenis yang sering merugikan bagi usaha budidaya perkebunan. Jenis-jenis tersebut antara lain Darna trima Mr., Thosea asigna Mr., dan Setora nitens Wlk.

Darna trima Mr.

Siklus hidup ulat api dari jenis Darna trima Mr. dimulai dari fase telur selama 3 sd 5 hari, kemudian fase larva yang dibagi 7 instar selama 36 sd 33 hari, dan fase pupa selama 10 sd 14 hari. Larva ulat api jenis ini berwarna hijau kekuning-kuningan hingga coklat. Setelah menetas, larva muda yang masih berada dalam instar 1 mulai memakan jaringan epidermis bagian bawah dari daun tanaman yang diserang hingga daun menjadi transparan dan nekrosis. Pada instar kedua, serangan ulat daun menjadi sangat ganas dengan memakan semua daun hingga habis dan menyisakan tulang daunnya saja. Untuk kelapa sawit, titik ambang kendali ulat api dari jenis Darna trima Mr. Adalah 30 ulat per pelepah untuk tanaman belum menghasilkan dan 60 ulat per pelepah untuk tanaman menghasilkan.

Thosea asigna Mr.

Untuk menyelesaikan satu siklus hidupnya, ulat api dari jenis Thosea asigna Mr. membutuhkan waktu antara 86 sd 109 hari dengan periode larva antara 45 sd 59 hari. Larva Thosea asigna Mr. berwarna hijau kekuning-kuningan dan memiliki garis lebar memanjang dengan 3 bercak coklat atau ungu abu-abu. Setelah menetas, larva T. asigna muda yang masih dalam instar 1 membentuk koloni dan memakan hanya bagian bawah epidermis daun saja. Setelah mencapai instar 4, larva mengisolasikan diri dan memakan semua bagian daun hingga jumlah yang sangat besar, yakni 4-5 helai daun. Pada kelapa sawit, ulat api jenis ini umumnya tersebar pada pelepah daun ke 9 sampai 25 dari duduk daun.

Setora nitens Wlk.

Siklus hidup Setora nitens Wlk berlangsung antara 40 sd 70 hari dengan periode larva hingga instar ke 9 selama 18 sd 32 hari. Larva Setora nitens Wlk muda hidup dalam koloni dan memakan bagian bawah jaringan epidermis daun. Pada fase selanjutnya, larva memakan semua daun dengan menyisakan hanya tulang daunnya saja. Larva Setora nitens Wlk dewasa berwarna hijau agak jingga dan memiliki median ungu yang memanjang dan terputus-putus. Serangan berat Setora nitens Wlk biasanya terjadi saat musim kemarau dan mencapai ambang kendalinya pada fase tanaman sawit belum menghasilkan ketika populasinya mencapai 5 larva per pelepah daun dan pada fase tanaman sawit menghasilkan ketika populasinya mencapai 10 larva per pelepah.

Semua jenis ulat api diatas dapat dikendalikan secara kimia melalui aplikasi insektisida kontak maupun sistemik seperti Decis 2,5 EC, Hostathion 40 EC, dan Thiodan 35 EC.







Proudly powered by WordPress. Design by WPlook

Advertisements

Artikel Terkait Lainnya

Salah satu penyakit yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan tanaman kelapa sawit serta berpotensi mengurangi produksi hingga 25% pada tanaman berusia 3–9 tahun adalah busuk tandan kelapa sawit, atau buah sawit busuk sebelum masak (Siregar, 2011) Penyebab buah sawit busuk sebelum masak dapat bervariasi dan melibatkan beberapa faktor. Berikut beberapa alasan umumnya: 1. Penyakit: Beberapa […]

Advertisements Indonesia merupakan salah satu penghasil minyak sawit terbesar di dunia, sebagai salah satu negara yang subur dan kaya akan sumber daya alam maka saat ini begitu banyak hutan-hutan di Indonesia yang beralih fungsi menjadi lahan perkebunan kelapa sawit, mulai dari perkebunan sawit tingkat masyarakat maupun perusahaan saat ini sedang gencar dalam melakukan […]

Gajah banyak di Sumatera

Landak

Rayap Advertisements 08Sep2012No Comments Rayap pekerja jenis ini biasanya merusak akar, batang dan pangkal pupus terutama pada tanaman muda di lahan gambut. Rayap pekerja berwarna putih, panjangnya 5 mm. Rayap tentara panjangnya 6-8 mm, memiliki kepala besar dan rahang yang kuat. Ratu dapat mencapai panjang 50 mm. Jenis ini […]