Advertisements

Rencana moratorium perluasan lahan sawit sangatlah bertentangan dengan visi misi Joko Widodo-Jusuf Kalla. Usulan ini  kontraproduktif di saat pemerintah ingin meningkatkan investasi, pengentasan kemiskinan, dan pembukaan lapangan kerja. Sedangkan, industri sawit mampu berperan sebagai penyeimbang neraca perdagangan dan membantu pemerataan ekonomi di pedesaan. 

Sesi menarik sewaktu Sofyan Djalil berbicara. Narasumber kami yang enggan sebutkan namanya menceritakan bahwa Sofyan Djalil mengusulkan penghentian sementara (moratorium) perluasan lahan sawit. Dengan sejumlah pertimbangan  timbul kekhawatiran oversuplai minyak sawit di pasar global. Dalam perhitungannya, produksi minyak sawit bisa mencapai 50 juta ton asumsinya produktivitas 5 ton per hektare per tahun dikalikan perkebunan sawit nasional yang luasnya 10 juta hektare. Ini belum termasuk produksi CPO Malaysia.

Alasan lain adalah oversuplai ini akan berdampak kepada harga CPO. Selain itu, menurut Sofyan, harga minyak bumi  sedang berada di level rendah dan diperkirakan turun dalam jangka waktu menengah.Sekarang ini, harga CPO dipengaruhi laju harga minyak bumi sehingga peluang rendahnya harga akan terus berlangsung.

Moratorium sawit kembali diusulkan Sofyan Djalil setelah mendampingi Joko Widodo, Presiden RI dalam pertemuan dengan CEO Unilever Global, Paul Polman. Sofyan menyebutkan pemerintah sedang mempelajari secara serius apakah perlu CPO dilakukan penghentian sementara (moratorium).

Firman Subagyo, Anggota Komisi IV DPR, menentang moratorium ekspansi sawit yang diusulkan Sofyan Djalil. Menurutnya, menko perekonomian tidak sejalan dengan keinginan Presiden Joko Widodo. Sebab, presiden ingin adanya perluasan lahan sawit. Namun, tiba-tiba saja menko mengeluarkan pernyataan  moratorium .

Dia meminta pemerintah supaya keinginan moratorium ini bukan didasari desakan pihak asing. Seperti kebijakan sebelumnya antara Indonesia dan Norwegia yang menelurkan aturan moratorium lahan gambut.

“Jangan karena bertemu bos unilever. Lalu, kita latah meminta adanya moratorium. Tidak boleh kita mengikuti keinginan pihak asing. Ini kan aneh, menteri ini tidak bisa terjemahkan kemauan presiden yang ingin kemiskinan dikurangi dan kesejahteraan ditingkatkan. Nyatanya membuat kebijakan kontraproduktif seperti moratorium,” tegas Firman Subagyo.  

Ketika berkunjung ke areal pertanian terpadu Universitas Gajah Mada, Jokowi berjanji segera merealisasikan pembagian lahan satu juta hektare untuk pertanian dan perkebunan termasuk di dalamnya kelapa sawit. Dalam kesempatan tersebut, menurutnya, perkebunan sawit dapat membantu pertanian terpadu untuk pangan,misalkan disela-sela pohon sawit ditanami jagung.

(Lebih lengkap baca Majalah  SAWIT INDONESIA Edisi  Maret 2015)

 

Advertisements

Artikel Terkait Lainnya

JAKARTA – Manajer Program Hukum dan Masyarakat Epistema Institute, Yance Arizona mengutarakan, eksistensi masyarakat adat sangat perlu diakui negara. Bahkan, tak cukup hanya pengakuan. Putusan Mahkamah Konstitusi No. 35/PUU-X/2012 dilapanagn faktanya masih banyak terjadi pengabaian terhadap hak-hak masyarakat adat. Yance menyatakan, kalau sebelumnya hutan adat adalah hutan negara, setelah putusan MK 35/2012, hutan adat adalah […]

Advertisements Medan – Jaksa Agung Muhammad Prasetyo mengatakan proses eksekusi lahan sawit milik pengusaha DL Sitorus seluas 47 ribu ha di Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara, sudah selesai. Kejaksaan Agung sudah menyerahkan lahan tersebut kepada Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup. “Perkara DL Sitorus menyangkut barang bukti seluas 47 ribu ha sudah diserahkan secara […]

KOTA KINABALU – Menteri Sains, Teknologi dan Inovasi, Datuk Ewon Ebin mengatakan, salah satu dari tiga proyek yang memanfaatkan minyak sawit atau biorefinery di Sabah dan Sarawak, telah disetujui oleh komite Bioeconomy Transformation Programme (BTP). Genting Plantations Berhad bakal berkolaborasi dengan Elevance Renewable Sciences, sebuah perusahaan kimia asal Amerika Serikat, untuk membangun biorefinery. Seperti tulis […]

Advertisements Amerika Serikat – Merujuk laporan Lembaga Swadaya Masyarakat Lingkungan dunia, Forest Heroes, menuding perusahaan sawit PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) bertaggung jawab terhadap kerusakan hutan tropis. Sebelumnya PT Astra Agro Lestari Tbk telah berjanji tidak bakal membangun perkebunan kelapa sawit di hutan tropis, tetapi Forest Heroes menganggap janji PT Astra Agro […]

HERSHEY – Perusahaan Hershey, April 2015 melaporkan hasil penggunaan bahan baku dari sumber minyak sawit berkelanjutan, yang didukung lewat kerjasama strategis dengan The Forest Trust (TFT). Tercatat Harshey, telah menggunakan minyak sawit berkelanjutan sebanyak 94% dari semua pabrik yang menggunakan minyak sawit secara global. Kabarya Harshey, sedang melakukan pemetaan rantai pasok hingga ke perkebunan, yang […]