Advertisements

02/02/2015
Bambang Supriyanto

JAKARTA – Pengusaha kelapa sawit di Kalimantan Tengah memprihatinkan aksi sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang melakukan survei untuk kampanye negatif.

“Kampanye negatif dalam bentuk survei yang terencana itu merusak iklim investasi di daerah. Sejumlah survei belakangan ini cenderung tidak berdasar dan patut dipertanyakan,” ujar Ketua Gabungan Pengusaha Sawit Indonesia (Gapki) Kalimantan Tengah Dwi Darmawan dalam keterangan tertulis, Senin (2/2)

Oleh karena itu, sambungnya, pemerintah harus memberikan kepastian hukum sebagai salah satu upaya untuk melawan kampanye negatif (negative campaign) yang dilakukan lembaga swadaya masyarakat (LSM).

Sebelumnya, pengelola perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Tengah menuai sorotan karena survei terencana hanya mengambil tiga sampel yang dilakukan The Institute for Ecosoc Rights. Survei itu menyebutkan bahwa ekspansi perkebunan sawit menggusur lahan warga setempat.

Dia menjelaskan survei hanya mengambil sample tiga perusahaan dari sekian puluh perusahaan di Kalteng. Survei itu menuding pelaku industri menggusur lahan rakyat dan merusak lingkungan. Itu sama sekali tidak benar dan tidak berdasa.

“Ini kriminalisasi komoditas Indonesia. Patut diduga ada kepentingan tertentu yang ingin merusak iklim investasi di negeri ini,” tegasnya.

Dia menjelaskan perkebunan sawit ikut membangun perekonomian daerah dan perekonomian nasional. Hal itu ditunjukkan dari perolehan devisa ekspor yang tinggi, menciptakan tenaga kerja, dan tidak kalah penting membangun infrastruktur daerah.

Ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan produk turunannya pada 2014 mencapai US$20,8 miliar atau setara dengan Rp262 triliun.

Anggota Komisi IV DPR Firman Subagyo mendukung upaya masyarakat dan pelaku industri meminta kepastian hukum terhadap gangguan iklim investasi di daerah.

“Ini komitmen dari pemerintahan baru Jokowi-Jusuf Kalla untuk membuat iklim investasi kondusif, salah satunya dengan memberikan kepastian hukum,” ujarnya.

Dia menjelaskan kampanye negatif yang digaungkan LSM bukan hanya di Kalteng, tetapi dilakukan secara internasional.

Sumber :

http://industri.bisnis.com/read/20150202/99/397774/kampanye-negatif-sawit-pengusaha-tuntut-kepastian-hukum

Advertisements

Artikel Terkait Lainnya

JAKARTA – Manajer Program Hukum dan Masyarakat Epistema Institute, Yance Arizona mengutarakan, eksistensi masyarakat adat sangat perlu diakui negara. Bahkan, tak cukup hanya pengakuan. Putusan Mahkamah Konstitusi No. 35/PUU-X/2012 dilapanagn faktanya masih banyak terjadi pengabaian terhadap hak-hak masyarakat adat. Yance menyatakan, kalau sebelumnya hutan adat adalah hutan negara, setelah putusan MK 35/2012, hutan adat adalah […]

Advertisements Medan – Jaksa Agung Muhammad Prasetyo mengatakan proses eksekusi lahan sawit milik pengusaha DL Sitorus seluas 47 ribu ha di Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara, sudah selesai. Kejaksaan Agung sudah menyerahkan lahan tersebut kepada Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup. “Perkara DL Sitorus menyangkut barang bukti seluas 47 ribu ha sudah diserahkan secara […]

KOTA KINABALU – Menteri Sains, Teknologi dan Inovasi, Datuk Ewon Ebin mengatakan, salah satu dari tiga proyek yang memanfaatkan minyak sawit atau biorefinery di Sabah dan Sarawak, telah disetujui oleh komite Bioeconomy Transformation Programme (BTP). Genting Plantations Berhad bakal berkolaborasi dengan Elevance Renewable Sciences, sebuah perusahaan kimia asal Amerika Serikat, untuk membangun biorefinery. Seperti tulis […]

Advertisements Amerika Serikat – Merujuk laporan Lembaga Swadaya Masyarakat Lingkungan dunia, Forest Heroes, menuding perusahaan sawit PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) bertaggung jawab terhadap kerusakan hutan tropis. Sebelumnya PT Astra Agro Lestari Tbk telah berjanji tidak bakal membangun perkebunan kelapa sawit di hutan tropis, tetapi Forest Heroes menganggap janji PT Astra Agro […]

HERSHEY – Perusahaan Hershey, April 2015 melaporkan hasil penggunaan bahan baku dari sumber minyak sawit berkelanjutan, yang didukung lewat kerjasama strategis dengan The Forest Trust (TFT). Tercatat Harshey, telah menggunakan minyak sawit berkelanjutan sebanyak 94% dari semua pabrik yang menggunakan minyak sawit secara global. Kabarya Harshey, sedang melakukan pemetaan rantai pasok hingga ke perkebunan, yang […]