Advertisements

Kapas atau dengan nama latin Gossypium sp, di Indonesia sangat diperlukan mengingat produksinya belum optimal. Dari beberapa spesies yang dibudiayakan di Indonesia adalah Gossypium hirsutum L. Belum maksimalnya produksi kapas nasional, antara lain disebabkan oleh pemeliharaan tanaman yang belum optimal. Yang penting dilakukan dalam pemeliharaan tanaman kapas adalah bagaimana cara pengendalianpenyakit, pengairan, pemupukan, penyulaman dan penjarangan, penyiangan dan pembubunan.

Pengendalian penyakit

Beberapa penyakit kapas yang sering ditemukan di pertanaman kapas di Indonesia antara lain : 

1) penyakit pada benih dan kecambah yang disebabkan oleh Aspergillus, flavus, Culvularia sp, Fusarium sp, Penicillium sp, Rhizopus stolonifer dan Pestalotia sp. Sedang patogen yang menyerang kecambah antara lain Rhizoctoni, Solani, Sclerotium rolfsii dan Fusarium sp, Pythium sp, Thielaviopsis basicole, Gossypii dan Xanthomonas campestris pv malvacearum. Pengendaliannya dengan perlakuan Dithane M-45 denngan takaran 2,5 g/kg benih; 

2) penyakit hawar bakteri yang disebabkan oleh bakteri X Campestris pv malcearum. Penyakit ini dikendalikan dengan melakukan: 

Sanitasi areal pertanaman; 
Menggunakan benih yang sehat, 
Menanam varietas yang tahan; 

3) penyakit busuk buah, dapat dikendalikan dengan memusnahkan tanaman yang terserang dan menggunakan benih yang sehat dan berkualitas; 

4) penyakit busuk arang yang disebabkan oleh macrophomina phaseolina. Pengendalian dilakukan dengan : 

Mengusahakan agar tanaman tidak kekeringan dengan memberikan pengairan yang cukup; 
Tidak menggilirkan tanaman kapas dengan tanaman yang merupakan inang penyakit ini; 
Menggunakan varietas yang tahan.

Pengendalian gulma

Pengendalian gulma dapat dilakukan dengan pemberian mulsa dengan ketebalan 3-5 cm. Pemberian mulsa berfungsi untuk mengurangi evaporasi dan untuk menekan pertumbuhan gulma (terutama rumput-rumputan). Penyiangan dapat juga dilakukan secara mekanis dengan menggunakan cangkul pada saat keadaan kering sebelum pengairan, Selain itu pengendalian dapat pula dilakukan dengan menggunakan herbisida yaitu : 

1) herbisida pra tumbuh Goal 2E (Oxyflourfen), 1,25 l/ha diikuti dengan pemberian mulsa dan penyiangan mekanis 3 dan 6 minggu setelah tanam; 

2) penyemprotan Goal 2E, yang dilakukan sesegera mungkin 5-7 hari setelah panen padi.

Pengairan

Khususnya pengairan pada pertanaman sistim tumpang sari kapas dan kedele, sebaiknya mengikuti jadwal pengairan kedele yang dilakukan pada saat awal pembungaan (25-35 hari setelah tanam/HST), pembentukan polong (50-55 HST), pengisian biji (65 HST) dan pemasakan biji kedelai (80 HST). Setelah panen kedele, tanaman kapas perlu diberikan dua kali tambahan pengairan yaitu pada umur 90 hari dan pada 115 hari. Setiap kali melakukan pengairan, perlu diusahakan agar daerah perakaran kapas sedalam 30-40 cm cukup mendapat air. Pengairan dilakukan dengan menggunakan air sumur atau embung dengan cara aliran permukaan ataupun dikocor.

Pemupukan

Pemupukan dengan sistim tanam tumpang sari dilakukan dengan waktu dan frekuensi yang tepat yang dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Tanaman Jagung, dengan frekuensi 2 kali pada waktu satu hari sebelum tanam dengan dosis TSP & KCl 100%, dan Urea 103 bagian dan pada waktu umur 30 hari (berbunga) dengan dosis Urea 2/3 bagian; 

2. Tanaman Kacang-kacangan, dengan frekuensi 2 kali yaitu pada saat tanam dengan dosis Urea 50%; dan TSP 100%, dan saat tanaman umur 20-30 hari dengan Urea 50%;

3. Tanaman kapas, dengan frekuensi 3 kali pada saat tanam dengan memberikan pupuk ZA, TSP dan KCL 100%, 30 hari setelah tanam dengan urea 1/3 bagian, 60 hari setelah tanam diberikan ure 2/3 bagia. 

4. Tanaman kapas dan kacang-kacangan dengan frekuensi 2 kali yaitu diberikan pada saat tanam dengan dosis TSP 100% (kacang-kacangan), TSP dan KCL 100% (kapas), 50% urea (kacang-kacangan) dan 1/3 bagian urea (kapas), dan pada saat tanaman kapas berumur 20-30 hari diberikan 2/3 bagian urea.

Penyulaman Dan Penjarangan

Penyulaman dan penjarangan, tanaman dilakukan sesuai dengan umur tanaman yang dapat digambarkan sebagai berikut :

1. Penyulaman tanaman jagung pada umur 1 minggu dan penjarangan dilakukan pada umur 2-3 minggu

2. Penyulaman tanaman kacang tanah pada umur 1 minggu dan penjarangan dilakukan pada umur 2-3 minggu

3. Penyulaman tanaman kedelai pada umur 1 minggu dan penjarangan dilakukan pada umur 2-3 minggu

4. Penyulaman tanaman kapas pada umur 1-2 minggu dan penjarangan dilakukan pada umur 2-3 minggu

Penyiangan dan pembubunan, penyiangan dan pembubunan dilakukan menurut keadaan. Bila rumput-rumputan dan tanaman pengganggu lainnya dirasakan mengganggu pertumbuhan tanaman maka dilakukan penyiangan dan pembubunan. Penyiangan dianjurkan minimal 2 kali yaitu umur 14 hari dan umur 28 hari. Sebaiknya sampai tiga kali yaitu pada umur 14 hari, 28 hari dan 42 hari tergantung tingkat perkembangan gulma, Untuk penyiangan dianjurkan menggunakan alat siang.

Sumber : Standar, Norma, Pedoman, Kriteria dan Prosedur (SNPKP), Pedoman Budidaya Tanaman Kapas, Direktorat Budidaya Tanaman Semusim, Direktorat Jenderal Perkebunan, Departemen Pertanian, 2006.

Solusi Meningkatkan Hasil Panen
alphamien-pupuk-169x300Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik

Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter

Minimum Order 2 Botol

Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356

Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008

Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami

Manfaat :

Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
melindungi tanaman dari hama dan penyakit
meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah

Karakteristik

Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.

Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya

cara pemakaian

pada tanaman buah

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman sayur

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

pada tanaman hias

– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)

Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620

Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.

Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.






Advertisements

Artikel Terkait Lainnya

JAKARTA – Manajer Program Hukum dan Masyarakat Epistema Institute, Yance Arizona mengutarakan, eksistensi masyarakat adat sangat perlu diakui negara. Bahkan, tak cukup hanya pengakuan. Putusan Mahkamah Konstitusi No. 35/PUU-X/2012 dilapanagn faktanya masih banyak terjadi pengabaian terhadap hak-hak masyarakat adat. Yance menyatakan, kalau sebelumnya hutan adat adalah hutan negara, setelah putusan MK 35/2012, hutan adat adalah […]

Advertisements Medan – Jaksa Agung Muhammad Prasetyo mengatakan proses eksekusi lahan sawit milik pengusaha DL Sitorus seluas 47 ribu ha di Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara, sudah selesai. Kejaksaan Agung sudah menyerahkan lahan tersebut kepada Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup. “Perkara DL Sitorus menyangkut barang bukti seluas 47 ribu ha sudah diserahkan secara […]

KOTA KINABALU – Menteri Sains, Teknologi dan Inovasi, Datuk Ewon Ebin mengatakan, salah satu dari tiga proyek yang memanfaatkan minyak sawit atau biorefinery di Sabah dan Sarawak, telah disetujui oleh komite Bioeconomy Transformation Programme (BTP). Genting Plantations Berhad bakal berkolaborasi dengan Elevance Renewable Sciences, sebuah perusahaan kimia asal Amerika Serikat, untuk membangun biorefinery. Seperti tulis […]

Advertisements Amerika Serikat – Merujuk laporan Lembaga Swadaya Masyarakat Lingkungan dunia, Forest Heroes, menuding perusahaan sawit PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) bertaggung jawab terhadap kerusakan hutan tropis. Sebelumnya PT Astra Agro Lestari Tbk telah berjanji tidak bakal membangun perkebunan kelapa sawit di hutan tropis, tetapi Forest Heroes menganggap janji PT Astra Agro […]

HERSHEY – Perusahaan Hershey, April 2015 melaporkan hasil penggunaan bahan baku dari sumber minyak sawit berkelanjutan, yang didukung lewat kerjasama strategis dengan The Forest Trust (TFT). Tercatat Harshey, telah menggunakan minyak sawit berkelanjutan sebanyak 94% dari semua pabrik yang menggunakan minyak sawit secara global. Kabarya Harshey, sedang melakukan pemetaan rantai pasok hingga ke perkebunan, yang […]