Advertisements

JAKARTA, SAWITINDONESIA – Pemerintah berupaya mendorong program hilir industri untuk mendapatkan lebih banyak nilai tambah. Langkah ini diambil demi membuka lapangan kerja lebih banyak.

Hal ini dikatakan Luhut Panjaitan, Kepala Staf Kepresidenan, dalam Konferensi Rakyat Asia Afrika, di Galeri Nasional Jakarta, pada akhir pekan lalu. Menurutnya, pemerintah sedang mendorong program hilir di sektor industri seperti kelapa sawit, gas, dan tambang.

“Jadi, hilirisasi ini mampu menjadi jembatan antara masyarakat kelas bawah dan menengah. Caranya, industri menengah diarahkan pemerintah kepada program hilir. Sedangkan, sektor industri hulu ditujukan kepada sektor usaha kecil menengah (red-UKM),” kata Luhut.

Menurutnya, langkah ini dapat menyejahterakan masyarakat kelas bawah, menengah, dan atas. Dengan sektor hilir, lapangan kerja untuk masyarakat akan terbuka. Selain, memberikan nilai tambah kepada produk. Contohnya saja, produk turunan kelapa sawit baru dioptimalkan 47%. Idealnya, dapat dimaksimalkan sampai 100% untuk berbagai produk seperti kosmetik.

Di sektor batubara dan mineral, kata mantan Duta Besar Singapura ini, pelaku industri terbuai harga komoditi sehingga melupakan pembangunan industri hilir. Ketika harga turun, barulah didorong hilirisasi. “Sebenarnya juga tidak boleh dipaksa. Ke depan, sedang diupayakan pembuatan industri hilir batubara dan mineral,” paparnya.

Dalam pandangannya, kunci sukses industri hilir dengan memberikan insentif kepada pelaku industri. Pasalnya, tidak mudah untuk mengajak investor negara lain masuk ke bisnis hilir apabila tidak ada insentif.

Dalam kesempatan terpisah, Joko Supriyono, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia, mengatakan industri sawit berkomitmen untuk mendukung target ekspor pemerintah. Apalagi, kelapa sawit sudah terbukti mampu menolong defisit neraca perdagangan Indonesia. Sebagai gambaran, hingga November 2014 nilai ekspor CPO mencapai US$ 19,35 miliar, sedikit lebih tinggi daripada tahun sebelumnya sebesar US$ 19,35 miliar.

Sampai sejauh ini, sawit penolong defisit neraca perdagangan yang diakibatkan sebagai dampak ketergantungan negara ini terhadap impor. “Oleh karenanya semua target itu seperti ekspor, pengurangan kemiskinan, pengurangan pengangguran kan berada di tangan industri. Dan saya yakin bahwa industri sawit bisa berkontribusi cukup signifikan untuk mencapai target pemerintah tersebut,” jelas Joko.

 

Sumber foto: wikipedia

 

Advertisements

Artikel Terkait Lainnya

JAKARTA – Manajer Program Hukum dan Masyarakat Epistema Institute, Yance Arizona mengutarakan, eksistensi masyarakat adat sangat perlu diakui negara. Bahkan, tak cukup hanya pengakuan. Putusan Mahkamah Konstitusi No. 35/PUU-X/2012 dilapanagn faktanya masih banyak terjadi pengabaian terhadap hak-hak masyarakat adat. Yance menyatakan, kalau sebelumnya hutan adat adalah hutan negara, setelah putusan MK 35/2012, hutan adat adalah […]

Advertisements Medan – Jaksa Agung Muhammad Prasetyo mengatakan proses eksekusi lahan sawit milik pengusaha DL Sitorus seluas 47 ribu ha di Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara, sudah selesai. Kejaksaan Agung sudah menyerahkan lahan tersebut kepada Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup. “Perkara DL Sitorus menyangkut barang bukti seluas 47 ribu ha sudah diserahkan secara […]

KOTA KINABALU – Menteri Sains, Teknologi dan Inovasi, Datuk Ewon Ebin mengatakan, salah satu dari tiga proyek yang memanfaatkan minyak sawit atau biorefinery di Sabah dan Sarawak, telah disetujui oleh komite Bioeconomy Transformation Programme (BTP). Genting Plantations Berhad bakal berkolaborasi dengan Elevance Renewable Sciences, sebuah perusahaan kimia asal Amerika Serikat, untuk membangun biorefinery. Seperti tulis […]

Advertisements Amerika Serikat – Merujuk laporan Lembaga Swadaya Masyarakat Lingkungan dunia, Forest Heroes, menuding perusahaan sawit PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) bertaggung jawab terhadap kerusakan hutan tropis. Sebelumnya PT Astra Agro Lestari Tbk telah berjanji tidak bakal membangun perkebunan kelapa sawit di hutan tropis, tetapi Forest Heroes menganggap janji PT Astra Agro […]

HERSHEY – Perusahaan Hershey, April 2015 melaporkan hasil penggunaan bahan baku dari sumber minyak sawit berkelanjutan, yang didukung lewat kerjasama strategis dengan The Forest Trust (TFT). Tercatat Harshey, telah menggunakan minyak sawit berkelanjutan sebanyak 94% dari semua pabrik yang menggunakan minyak sawit secara global. Kabarya Harshey, sedang melakukan pemetaan rantai pasok hingga ke perkebunan, yang […]