Advertisements

mempopulerkan labu lewat festival

Labu merupakan produk pertanian dari keluarga Cucurbitaceae belum dimanfaatkan secara maksimal. Hal ini ini terungkap dalam Festival Labu Nusantara yang diselenggarakan di Kampus IPB, Bogor (8/10).

Padahal potensi labu sebagai bahan pangan sangat besar. Labu kaya akan vitamin A, C dan beta karoten. Berdasarkan beberapa penelitian, menigkatkan konsumsi labu dapat mencegah penyakit degeneratif seperti diabetes melitus, darah tinggi, jantung koroner dan juga mencegah kanker.

Saat ini, labu yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia adalah jenis labu siam, biasanya disajikan sebagai sayuran. Padahal masih banyak jenis labu lain seperti waluh, labu kabocha, labu botol, beligo dan lain-lainnya. Kebanyakan jenis ini hanya dimanfaatkan masyarakat sebagai pangan olahan seperti kolak atau dodol, bukan sebagai pangan harian.

Menurut rektor IPB, Herry Suhardiyanto, penting untuk memiliki labu varietas unggul yang sesuai dengan lingkungan geofisika Indonesia. Karena labu diharapkan bisa mendukung diversifikasi pangan Nusantara. “Mari kita membuka ruang baru untuk menggunakan labu sebagai bagian pola makan kita,” katanya, seperti dikutip IPB news.

Tidak ada angka pasti berapa jumlah konsumsi labu masyarakat Indonesia. Namun, Glen Pardede, Direktur East West Seed, perusahaan yang bergerak dibidang penyediaan benih, menengarai konsumsi labu orang Filipina 8 kali lebih banyak dari Indonesia. Hal ini dilihat dari angka konsumsi bibit labu.

Angka tersebut masih relatif kecil dibanding konsumsi labu di Amerika Serikat. Sebagai gambaran konsumsi labu negeri Paman Sam itu mencapai 700.000 ribu ton per tahun. “Satu orang Amerika mengonsumsi 3 kg labu per kapita per tahun,” ujarnya.

Selain untuk bahan pangan, labu juga sering digunakan sebagai dekorasi atau hiasan. Misalnya dibuat menjadi wadah sajian buah-buahan, wadah sup, es buah dan lain sebagainya.

Festival Labu Nusantara diselenggarakan IPB bekerja sama dengan East West Seed. Festival ini bertujuan untuk memasyarakatkan labu. Kegiatan ini melibatkan petani dan masyarakat umum. Di akhir festival diadakan penilaian labu terbaik nasional berdasarkan kriteria keunikannya.

Advertisements

Artikel Terkait Lainnya

JAKARTA – Manajer Program Hukum dan Masyarakat Epistema Institute, Yance Arizona mengutarakan, eksistensi masyarakat adat sangat perlu diakui negara. Bahkan, tak cukup hanya pengakuan. Putusan Mahkamah Konstitusi No. 35/PUU-X/2012 dilapanagn faktanya masih banyak terjadi pengabaian terhadap hak-hak masyarakat adat. Yance menyatakan, kalau sebelumnya hutan adat adalah hutan negara, setelah putusan MK 35/2012, hutan adat adalah […]

Advertisements Medan – Jaksa Agung Muhammad Prasetyo mengatakan proses eksekusi lahan sawit milik pengusaha DL Sitorus seluas 47 ribu ha di Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara, sudah selesai. Kejaksaan Agung sudah menyerahkan lahan tersebut kepada Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup. “Perkara DL Sitorus menyangkut barang bukti seluas 47 ribu ha sudah diserahkan secara […]

KOTA KINABALU – Menteri Sains, Teknologi dan Inovasi, Datuk Ewon Ebin mengatakan, salah satu dari tiga proyek yang memanfaatkan minyak sawit atau biorefinery di Sabah dan Sarawak, telah disetujui oleh komite Bioeconomy Transformation Programme (BTP). Genting Plantations Berhad bakal berkolaborasi dengan Elevance Renewable Sciences, sebuah perusahaan kimia asal Amerika Serikat, untuk membangun biorefinery. Seperti tulis […]

Advertisements Amerika Serikat – Merujuk laporan Lembaga Swadaya Masyarakat Lingkungan dunia, Forest Heroes, menuding perusahaan sawit PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) bertaggung jawab terhadap kerusakan hutan tropis. Sebelumnya PT Astra Agro Lestari Tbk telah berjanji tidak bakal membangun perkebunan kelapa sawit di hutan tropis, tetapi Forest Heroes menganggap janji PT Astra Agro […]

HERSHEY – Perusahaan Hershey, April 2015 melaporkan hasil penggunaan bahan baku dari sumber minyak sawit berkelanjutan, yang didukung lewat kerjasama strategis dengan The Forest Trust (TFT). Tercatat Harshey, telah menggunakan minyak sawit berkelanjutan sebanyak 94% dari semua pabrik yang menggunakan minyak sawit secara global. Kabarya Harshey, sedang melakukan pemetaan rantai pasok hingga ke perkebunan, yang […]