KETERSEDIAAN dan harga pangan merupakan persoalan utama yang dikeluhkan masyarakat seperti sekarang ini. Harga sembako melonjak setiap menjelang Ramadhan. Tidak itu saja, ketika stok barang menipis seperti beras, cabai dan bawang merah, harga langsung melonjak.

Repotnya lagi kenaikan harga pangan itu tidak dinikmati langsung oleh petani.Saat ini harga bawang merah di petani NTB hanya Rp7.000/kg, di Brebes sekitar Rp14.000/kg, tetapi sampai ke tangan konsumen di Jabodetabek menjadi Rp30.000/kg. Lantas siapa yang menikmati keuntungan besar itu?

Kita patut mengapresiasi pemerintah yang segera tanggap dengan mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 71 Tahun 2015 tentang Stabilisasi Harga Kebutuhan Pokok. Perpres ini misalnya melarang penyimpanan barang kebutuhan pokok dan barang penting di gudang ketika terjadi kelangkaan barang, gejolak harga atau ketika terjadi hambatan lalu lintas perdagangan barang.

Kebutuhan pokok adalah hasil pertanian seperti beras, kedelai, cabai, bawang merah. Juga hasil industri seperti gula, minyak goreng dan tepung terig.Hasil  perternakan dan perikanan seperti daging sapi, daging ayam ras, telur ayam ras, ikan segar contohnya bandeng, kembung, tongkol, tuna dan cakalang.

Ada pun barang penting seperti benih padi, jagung, kedelai, pupuk, gas elpiji 3 kilogram, triplek, semen, besi baja kontruksi dan baja ringan.

Intinya Perpres ini akan menjadi instrumen pemerintah untuk mengendalikan ketersediaan dan stabilitas harga. Yang menjadi persoalan peraturan tidak hanya tegas di atas kertas, tetapi juga harus jelas dan tegas dalam pelaksanaannya.

Ketegasan sangat diperlukan dari pemerintah mengingat aturan ini akan membatasi ruang gerak swasta dan pedagang besar.

Ketegasan dimaksud tidak sebatas dalam penegakan hukum terhadap mereka yang melakukan pelanggaran, misalnya pelaku pasar yang menimbun barang di saat terjadi kelangkaan bahan pangan. Pemerintah juga mesti tegas dalam pengusaan bahan pangan nasional. Jika tidak, ketersediaan dan pengendalian harga pangan akan selamanya ditentukan oleh pasar. (*).

Advertisements

Artikel Terkait Lainnya

JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan stok pangan aman untuk menghadapi Ramadan dan Idul Fitri tahun ini. Selain itu, harga pangan juga dipastikan tidak akan menekan konsumen. Demikian disampaikan Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi  dalam Forum Merdeka Barat (FMB) 9 yang diselenggarakan di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Senin (13/5/2019). “Kami telah berkoordinasi dengan kementerian/lembaga […]

BEKASI  – Harga sembako galam kelompok bumbu dapur cenderung masih tinggi alias mahal. Hal ini terdapat pada golongan bawang yaitu bawang putih kating yang bertahan sebulan belakangan ini Rp60 ribu/kg. Sedangkan bawang putih banci atau biasa hanya Rp45 ribu/kg. “Saking mahalnya bawang putih kating nggak dijual. Adanya banci. Siapa yang mau beli. Emak-emak pada teriak […]

SUKABUMI – Harga komoditi cabai merah di sejumlah pasar tradisional di Kota Sukabumi, Jawa Barat turun. Dari harga pekan lalu Rp24 ribu per kilogramnya turun Rp6 ribu, kini Rp18 ribu. Penurunan juga dialami harga komoditi cabai rawit merah sebesar Rp4 ribu. Kini harganya Rp28 ribu dari sebelumnya Rp32 ribu per kilogramnya. Begitupun bawang putih impor, […]

JAKARTA – Pedagang ketoprak sejak seminggu belakangan mengurangi takaran bawang putih untuk sepiring dagangan yang dijualnya. Hal itu dilakukan lantaran harga bumbu dapur ini terus meroket sehingga membuat mereka teriak. Slamet, 41, pedagang di wilayah Jatinegara yang mengaku harus sedikit mengurangi takaran bumbu. Pasalnya, harga bawang putih dinilai sudah sangat tinggi dan membuatnya kebingungan. “Beli […]

JAKARTA – Lahan kosong milik Kebun Bibit Pertanian di Jalan Aselih, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan milik Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta yang kosong dimanfaatkan untuk ditanami sayur-sayuran. Ini dilakukan selain mengantisipasi diserobot orang juga untuk menambah perekonomian masyarakat. Fatmawati, 52,warga RW 05 Ciganjur mengaku senang bisa memanfaatkan lahan kosong ini. Sebab […]