ilustrasi gulailustrasi gulaMEDBUN.NET – Memang pada dasarnya semua gula memiliki rasa manis, tapi ternyata beda jenis gula beda juga fungsi dan kegunannya.

Sugiharto, Wakil Ketua Umum Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI) menjelaskan meskipun semua gula memiliki rasa manis tapi fungsi dan kegunannya berbeda-beda. Artinya dalam hal ini menurut AGRI, antara gula kristal putih (GKP) dengan gula Kristal rafinasi (GKR) meniliki pasar yang berbeda-beda.

“Jadi jangan menyamakan antara GKP dengan GKR karena meski keduanya sama-sama gula tapi fungsi dan pasarnya beda,” ucap Sugiharto kepada Media Perkebunan.

Lebih lanjut, menurut Sugiharto, mengapa ada GKR di Indonesia? Hal ini bermula di tahun 2004 dengan adanya Keputusan Presiden (Keppres) N0.57 tahun 2004, berdasarkan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan (Kepmenperindag) No.527/MPP/Kep/2004 bahwa GKR hanya dapat diperjual belikan atau didistribusikan kepada industri makanan, minuman dan dilarang diperdagangkan kepasar atau secara eceran didalam negeri.

Adapun adanya GKR karena menurut Pemerintah, daripada industri makanan dan minuman meningpor langsung GKR alangkah baiknya jika diolah terlebih dahulu didalam negeri untuk mendapatkan nilai tambah baru digunakan untuk industri makanan dan minuman (mamin).

“Maka terpilihlah 11 perusahaan yang ditunjuk oleh pemerintah untuk melakukan pengolahan raw sugar (gula mentah) untuk diolah menjadi GKR dan digunakan industri mamin. Dengan begitu impor raw sugar mempunyai nilai tambah untuk dalam negeri dan membuka lapangan pekrjaan untuk pabrik GKR,”  terang Sugiharto.

Advertisements

Artikel Terkait Lainnya

JAKARTA – Dewan Karet Indonesia optimistis dapat meningkatkan serapan karet alam domestik hingga 1 juta ton per tahun dari total produksi karet alam Indonesia sekitar 3,1 juta ton per tahun.  Hal ini asalkan pemerintah serius mengimplementasikan instruksi presiden (inpres) tentang peningkatan serapan domestik untuk karet alam pascapenerbitannya, yakni mewajibkan setiap proyek infrastruktur yang dikerjakan pemerintah […]

Uni Eropa mengapresiasi terhadap kebijakan Indonesia dalam menerapkan sistem Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) pada industri kelapa sawit. Sehingga produk kelapa sawit aman bagi kesehatan dan juga ramah lingkungan. Kepala Sekretariat ISPO Herdrajat Natawidjaya mengatakan, apresiasi Uni Eropa kepada Indonesia tercermin dalam menerima delegasi Indonesia pada sosialisasi ISPO di negara Eropa, seperti Belanda, Belgia, […]

Keputusan pemerintah menjalankan dan mengelola dana minyak sawit akan membawa dampak bagi perkembangan industri minyak sawit di masa depan. Terutama ketika industri minyak sawit menghadapi situasi sulit seperti sekarang. Joko Supriyono, Ketua Umum GAPKI menyatakan hal ini ketika membuka Indonesian Palm Oil Conference yang ke 11. Indikator berada dalam situasi sulit ditunjukkan dengan harga […]

Jusuf Kalla saat membuka IPOC di BaliAda 4 hal yang harus dilakukan oleh industri kelapa sawit Indonesia yaitu memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat, devisa yang dihasilkan semuanya disimpan di dalam negeri, memperhatikan lingkungan dan meningkatkan nilai tambah dengan membangun industri hilir. Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla menyatakan hal ini ketika membuka Indonesian Palm Oil […]

Malaysia dan Indonesia masing-masing akan menanamkan US$5 juta untuk operasi-operasi awal badan minyak kelapa sawit gabungan yang baru, yang tugas-tugasnya termasuk menstabilkan harga dan mengelola tingkat pasokan, menurut pihak berwenang di kedua negara Sabtu (21/11). Sekretariat dewan akan berlokasi di Jakarta dan keanggotaan akan diperluas ke seluruh negara-negara penanam kelapa sawit, termasuk Brazil, Kolombia, Thailand, […]