KRAMATJATI (Pos Kota) – Akibat curah hujan yang cukup tinggi, pasokan sayur mayur di Pasar Induk Sayur dan Buah Kramatjati, Jakarta Timur, seret.  Imbasnya, harga sejumlah komoditi mulai merangkak naik.

“Penyakit lama kambuh lagi, menjelang Natal dan Tahun Baru dengan dalih curah hujan tinggi,  harga-harga mulai pada balapan naik,” keluh Ny. Titi Rosilawati, pengunjung Pasar Kramatjati, Rabu (9/12).  “Ampun, bikin kepala pusing…”

Keluhan serupa juga diutarakan Roaenah, calon pembeli di Pasar Kramatjati.  Ia khawatir kenaikan sayur-mayur akan diikuti melambungnya harga sembako.  “Biasanya kalau sudah naik, turunnya susah. Harga-harga maunya naik melulu,” ucapnya.

Roaenah berharap pemerintah segera turun tangan mengatasi mulai melambungnya harga kebutuhan hidup.  “Jangan sampai naiknya sudah tinggi terus pemerintah baru bergerak. Kami minta pejabat terkait jangan sampai lambat,” katanya.

PASOKAN TURUN

Manajer Pasar Induk Sayur dan Buah Kramatjati, Nurman Adhi, mengatakan rata-rata pasokan sayur mayur mengalami penurunan. Hal ini diakibatkan berbagai faktor seperti meningkatnya permintaan sayur mayur dari luar Pulau Jawa.  “Faktor cuaca yang mulai berubah dari musim kemarau ke musim penghujan, juga menyebabkan sayur mayur cepat susut atau rusak,” paparnya.

Akibatnya, sejumlah sayur mayur pasokannya menurun. Sebut saja untuk jenis kol, pekan ini jumlahnya turun hanya 583 ton dari sebelumnya pada pekan lalu mencapai 612 ton. Begitupun dengan cabai dari sebelumnya 986 ton menjadi 961 ton, Bawang putih dari 124 ton menjadi 119 ton, kentang dari 618 ton menjadi 552 ton.

Dari turunnya pasokan, kenaikan harga pun mulai terlihat. Kenaikan yang cukup terasa adalah daun bawang dari Rp10 ribu menjadi Rp14 ribu/kilogram, kol dari Rp7.000 menjadi Rp7.500 per/kilogram. “Kalau kemarin memang cabai merah keriting yang naik. Sekarang sayurannya yang ikut merangsek naik,” ujarnya.

Kendati demikian, Nurman mengaku, pasokan sayur mayur masih aman untuk kebutuhan warga Jakarta dan sekitarnya. Hanya saja Kondisi ini berdampak pada beberapa jenis sayur mayur yang mengalami kenaikan harga.  (ifand)

Advertisements

Artikel Terkait Lainnya

JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan stok pangan aman untuk menghadapi Ramadan dan Idul Fitri tahun ini. Selain itu, harga pangan juga dipastikan tidak akan menekan konsumen. Demikian disampaikan Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi  dalam Forum Merdeka Barat (FMB) 9 yang diselenggarakan di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Senin (13/5/2019). “Kami telah berkoordinasi dengan kementerian/lembaga […]

BEKASI  – Harga sembako galam kelompok bumbu dapur cenderung masih tinggi alias mahal. Hal ini terdapat pada golongan bawang yaitu bawang putih kating yang bertahan sebulan belakangan ini Rp60 ribu/kg. Sedangkan bawang putih banci atau biasa hanya Rp45 ribu/kg. “Saking mahalnya bawang putih kating nggak dijual. Adanya banci. Siapa yang mau beli. Emak-emak pada teriak […]

SUKABUMI – Harga komoditi cabai merah di sejumlah pasar tradisional di Kota Sukabumi, Jawa Barat turun. Dari harga pekan lalu Rp24 ribu per kilogramnya turun Rp6 ribu, kini Rp18 ribu. Penurunan juga dialami harga komoditi cabai rawit merah sebesar Rp4 ribu. Kini harganya Rp28 ribu dari sebelumnya Rp32 ribu per kilogramnya. Begitupun bawang putih impor, […]

JAKARTA – Pedagang ketoprak sejak seminggu belakangan mengurangi takaran bawang putih untuk sepiring dagangan yang dijualnya. Hal itu dilakukan lantaran harga bumbu dapur ini terus meroket sehingga membuat mereka teriak. Slamet, 41, pedagang di wilayah Jatinegara yang mengaku harus sedikit mengurangi takaran bumbu. Pasalnya, harga bawang putih dinilai sudah sangat tinggi dan membuatnya kebingungan. “Beli […]

JAKARTA – Lahan kosong milik Kebun Bibit Pertanian di Jalan Aselih, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan milik Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta yang kosong dimanfaatkan untuk ditanami sayur-sayuran. Ini dilakukan selain mengantisipasi diserobot orang juga untuk menambah perekonomian masyarakat. Fatmawati, 52,warga RW 05 Ciganjur mengaku senang bisa memanfaatkan lahan kosong ini. Sebab […]