KOJA (Pos Kota) – Sejumlah kebutuhan pokok terus merangkak naik. Kenaikan harga itu bervariasi antara Rp 30 hingga Rp 35 ribu/kg, hal ini tentu sangat memberatkan pedagang maupun  pembeli.

Seperti yang diungkapkan oleh Latif, 38, pedagang di Pasar Koja Baru, Koja, Jakarta Utara. Ia mengaku sejumlah kebutuhan pokok sayur mayur terus merangkak naik terutama harga cabe, bawang merah, bawang putih dan sejumlah kebutuhan pokok.

“Sejak hari ini Jumat (11/3) harga kebutuhan pokok seperti cabe dan kebutuhan lainnya terutama sayur mayur terus merangkak naik. Tentu dengan kenaikan ini cukup memberatkan kami pedagang maupun warga. Untuk itu kami berharap pemerintah agar supaya secepatnya menekan harga-harga tersebut,”kata Latif, Jumat (11/1).
Diakui oleh warga Kampung Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara, kenaikan yang paling dirasakan oleh masyarakat adalah cabe keriting. Dari awalnya hanya dari awalnya Rp50 sekarang naik menjadi 85ribu/kg3. Begitu pula dengan harga keriting merah yang biasanya hargaRp50 kini menjadi 80 ribu/kg. Begitu pula dengan harga cabe rawit hijau yang awalnya Rp45 ribu kini menjadi rp80 ribu/kg.

Diakui oleh pedagang asal Bogor, Jawa Barat, memang tidak semua kebutuhan pokok itu naik seperti bawang merah, bawang putih harga tetap bertahan Rp50 ribu/kg. Meski begitu tingginya harga sayur mayur ini membuat pedagang sembako mengalami kesulitan. Akibatnya dirinya harus bisa menjelaskan kepada pelanggan.

Pernyataan yang sama juga disampaikan oleh Rijal, 30 pedagang sayur di pasar Rawa Badak, Koja, Jakarta Utara. Menurutnya mulai hari ini awal tahun hingga saat ini sejumlah kebutuhan pokok mengalami kenaikan. “Kami berharap pemerintah secepatnya menstabilkan harga kebutuhan pokok, karena semanjak awal tahun hingga saat ini seluruh kebutuhan pokok merangkak naik,”katanya.

Kepala Pasar Koja Baru, Eko Purwanto mengakui memang saat ini sejumlah kebutuhan pokok terutama harga cabe. mengalami kenaikan. Ini kemungkinan karena cuara hujan sehingga distribusi sayur mayur ke pasar-pasar yang ada di Jakarta mengalami penurunan.

“Kami memperkirana kenaikan ini karena musim hujan, mudah-mudahan kami berharap dalam waktu dekat ini akan mengalami penurunan,”kata Eko Purwanto. (wandi)

Advertisements

Artikel Terkait Lainnya

JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan stok pangan aman untuk menghadapi Ramadan dan Idul Fitri tahun ini. Selain itu, harga pangan juga dipastikan tidak akan menekan konsumen. Demikian disampaikan Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi  dalam Forum Merdeka Barat (FMB) 9 yang diselenggarakan di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Senin (13/5/2019). “Kami telah berkoordinasi dengan kementerian/lembaga […]

BEKASI  – Harga sembako galam kelompok bumbu dapur cenderung masih tinggi alias mahal. Hal ini terdapat pada golongan bawang yaitu bawang putih kating yang bertahan sebulan belakangan ini Rp60 ribu/kg. Sedangkan bawang putih banci atau biasa hanya Rp45 ribu/kg. “Saking mahalnya bawang putih kating nggak dijual. Adanya banci. Siapa yang mau beli. Emak-emak pada teriak […]

SUKABUMI – Harga komoditi cabai merah di sejumlah pasar tradisional di Kota Sukabumi, Jawa Barat turun. Dari harga pekan lalu Rp24 ribu per kilogramnya turun Rp6 ribu, kini Rp18 ribu. Penurunan juga dialami harga komoditi cabai rawit merah sebesar Rp4 ribu. Kini harganya Rp28 ribu dari sebelumnya Rp32 ribu per kilogramnya. Begitupun bawang putih impor, […]

JAKARTA – Pedagang ketoprak sejak seminggu belakangan mengurangi takaran bawang putih untuk sepiring dagangan yang dijualnya. Hal itu dilakukan lantaran harga bumbu dapur ini terus meroket sehingga membuat mereka teriak. Slamet, 41, pedagang di wilayah Jatinegara yang mengaku harus sedikit mengurangi takaran bumbu. Pasalnya, harga bawang putih dinilai sudah sangat tinggi dan membuatnya kebingungan. “Beli […]

JAKARTA – Lahan kosong milik Kebun Bibit Pertanian di Jalan Aselih, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan milik Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta yang kosong dimanfaatkan untuk ditanami sayur-sayuran. Ini dilakukan selain mengantisipasi diserobot orang juga untuk menambah perekonomian masyarakat. Fatmawati, 52,warga RW 05 Ciganjur mengaku senang bisa memanfaatkan lahan kosong ini. Sebab […]