INDRAMAYU (Pos Kota) – Harga berbagai jenis sayur mayur di pasar tradisionil di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Penyebab naiknya harga sayur mayur itu karena berkurangnya jumlah pasokan dari daerah produsen ke pedagang, seperti yang dialami para pedagang sayur mayur di Pasar Karangampel, Kabupaten Indramayu, Jabar, Rabu (30/3).

Hasil pemantauan Pos Kota dari pedagang sayur mayor di Pasar Daerah Karangampel dan Pasar Daerah Indramayu menyebutkan, harga cabe merah mengalami kenaikan yang cukup mencolok karena harga semula Rp.20 ribu per Kg, kini naik menjadi Rp.35 ribu per Kg.

“Harga cabe merah ini sempat mengalami fluktuasai harga atau naik turun harga yang begitu cepat,” kata Ny.Emiyati, 38 yang dijumpai Pos Kota di Pasar Daerah Indramayu. Kata dia, harga cabai merah tertinggi terjadi pada sepekan sebelumnya. Harganya sempat melambung mencapai Rp70 ribu per Kg. Sementara harga cabai rawit, naik sekitar Rp7.000 per Kg, sehingga harganya saat ini menjadi Rp22 ribu per Kg. Padahal harga cabai rawit itu semula Rp.15.000 per Kg.

Selain harga cabe merah dan cabai rawit yang mengalami kenaikan, kata dia harga bawang dan tomat juga mengalami kenaikan yang membuat ibu-ibu rumah tangga harus lebih pintar mengatur uang belanja. Bawang merah semula harganya hanya Rp.20.000 per Kg naik Rp20 ribu per Kg sehingga kini harganya menjadi Rp.40.000 per Kg.

Harga Bawang putih juga seakan latah dan ikut naik sebesar Rp.15.000, sehingga harganya mencapai Rp35 ribu per Kg.
Padahal harga semula Rp.20.000 per Kg. Sementara harga tomat naik Rp.4.000 dari Rp.6.000 menjadi Rp.10.000 per Kg.

Seorang pedagang sayur mayor di Pasar Daerah Karangampel Hj.Tamirah dikonfirmasi mengemukakan, kenaikan harga sayuran ini terjadi sejak sepekan lalu. Naiknya harga ini karena pasokan sayur mayur tidak normal alias berkurang. Mungkin akibat pengaruh cuaca yang sering hujan, sehingga membuat sebagian tanaman sayur-mayur itu banyak yang mati, ujar satu pedagang sayuran Hj. Tamirah.

Hj. Tamirah menambahkan, kenaikan harga sayuran ini, sangat berdampak pada omset penjualan. Pedagang berharap, pemerintah melalui dinas terkait segera melakukan operasi pasar untuk menekan kenaikan harga sayuran yang diperkirakan tak dapat terbendung pada beberapa waktu ke depan. “Dampak kenaikan harga sayuran membuat pembeli yang biasanya belanja sayuran sampai 3 Kg, sekarang dikurangi belanja sayuran hanya 1 Kg saja,” keluhnya.
(taryani/sir)

Advertisements

Artikel Terkait Lainnya

JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan stok pangan aman untuk menghadapi Ramadan dan Idul Fitri tahun ini. Selain itu, harga pangan juga dipastikan tidak akan menekan konsumen. Demikian disampaikan Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi  dalam Forum Merdeka Barat (FMB) 9 yang diselenggarakan di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Senin (13/5/2019). “Kami telah berkoordinasi dengan kementerian/lembaga […]

BEKASI  – Harga sembako galam kelompok bumbu dapur cenderung masih tinggi alias mahal. Hal ini terdapat pada golongan bawang yaitu bawang putih kating yang bertahan sebulan belakangan ini Rp60 ribu/kg. Sedangkan bawang putih banci atau biasa hanya Rp45 ribu/kg. “Saking mahalnya bawang putih kating nggak dijual. Adanya banci. Siapa yang mau beli. Emak-emak pada teriak […]

SUKABUMI – Harga komoditi cabai merah di sejumlah pasar tradisional di Kota Sukabumi, Jawa Barat turun. Dari harga pekan lalu Rp24 ribu per kilogramnya turun Rp6 ribu, kini Rp18 ribu. Penurunan juga dialami harga komoditi cabai rawit merah sebesar Rp4 ribu. Kini harganya Rp28 ribu dari sebelumnya Rp32 ribu per kilogramnya. Begitupun bawang putih impor, […]

JAKARTA – Pedagang ketoprak sejak seminggu belakangan mengurangi takaran bawang putih untuk sepiring dagangan yang dijualnya. Hal itu dilakukan lantaran harga bumbu dapur ini terus meroket sehingga membuat mereka teriak. Slamet, 41, pedagang di wilayah Jatinegara yang mengaku harus sedikit mengurangi takaran bumbu. Pasalnya, harga bawang putih dinilai sudah sangat tinggi dan membuatnya kebingungan. “Beli […]

JAKARTA – Lahan kosong milik Kebun Bibit Pertanian di Jalan Aselih, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan milik Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta yang kosong dimanfaatkan untuk ditanami sayur-sayuran. Ini dilakukan selain mengantisipasi diserobot orang juga untuk menambah perekonomian masyarakat. Fatmawati, 52,warga RW 05 Ciganjur mengaku senang bisa memanfaatkan lahan kosong ini. Sebab […]