JAKARTA (Pos Kota)- Inflasi di DKI Jakarta bergerak stabil. Inflasi November 2016 tercatat sebesar 0,24% (mtm), lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang mencapai 0,47% (mtm).

Perkembangan tersebut juga relatif stabil, baik dibandingkan bulan sebelumnya maupun rata-rata inflasi bulan November dalam lima tahun terakhir. Dorongan Inflasi yang tinggi dari kenaikan harga komoditas kelompok bahan makanan, utamanya sayur-sayuran dan bumbu-bumbuan, dapat teredam oleh rendahnya inflasi pada kelompok lainnya.

Dengan demikian, tekanan inflasi Jakarta menjelang akhir tahun masih terkendali dengan laju inflasi yang baru mencapai 2,09% (ytd), lebih rendah dari nasional 2,59% (ytd) dan jauh lebih rendah dari rata-rata lima tahun sebelumnya 4,64% (ytd).

Relatif stabilnya inflasi Jakarta pada bulan November 2016 didukung oleh Inflasi kelompok inti yang bergerak relatif stabil sejak awal tahun 2016. Emas perhiasan yang mengalami deflasi sebesar 0,66% (mtm), seiring harga emas internasional yang turun sejak Oktober 2016, kembali menjadi penyumbang utama terkendalinya inflasi inti. Ekspektasi harga masyarakat yang terjaga, serta tekanan permintaan masyarakat yang masih terbatas, merupakan faktor lain yang turut mendukung pencapaian inflasi inti yang stabil tersebut.

Inflasi terutama disebabkan oleh kenaikan harga cabai merah, bawang merah dan tomat sayur. Ketiga komoditas tersebut masing-masing tercatat mengalami inflasi sebesar 22,06% (mtm), 16,00% (mtm) dan 17,51% (mtm).

Anomali cuaca La-Nina yang menyebabkan hujan berkepanjangan, telah mengganggu produktivitas komoditas hortikultura di berbagai sentra di tanah air. Hal tersebut berdampak pada berkurangnya pasokan yang masuk ke pasar-pasar di ibukota.

Namun, deflasi harga beras serta komoditas daging dan hasil-hasilnya seperti daging ayam dan telur ayam, mampu menahan gejolak volatile food yang lebih tinggi. Optimalisasi dan sinergitas peran BUMD pangan DKI Jakarta, secara efektif mampu menahan gejolak inflasi pangan berlebih di Ibukota, yang dilakukan melalui perbaikan rantai distribusi serta manajemen stok.

Memerhatikan pola perkembangan harga-harga di pasar-pasar di Jakarta hingga akhir November 2016, inflasi pada periode Desember 2016 mendatang diperkirakan meningkat sesuai dengan polanya. Masuknya Hari Natal serta tahun baru 2017 menjadi pendorong permintaan pada Desember 2016 terutama untuk komoditas yang tergabung pada kelompok inflasi inti, antara lain makanan jadi dan sandang, serta kelompok administered prices terutama komoditas transportasi.

Penguatan koordinasi Bank Indonesia dan Pemerintah Provinsi DKI serta BUMD di bidang pangan melalui TPID akan selalu digalakkan untuk mencapai inflasi ibukota yang rendah dan stabil. (B)

Advertisements

Artikel Terkait Lainnya

JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan stok pangan aman untuk menghadapi Ramadan dan Idul Fitri tahun ini. Selain itu, harga pangan juga dipastikan tidak akan menekan konsumen. Demikian disampaikan Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi  dalam Forum Merdeka Barat (FMB) 9 yang diselenggarakan di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Senin (13/5/2019). “Kami telah berkoordinasi dengan kementerian/lembaga […]

BEKASI  – Harga sembako galam kelompok bumbu dapur cenderung masih tinggi alias mahal. Hal ini terdapat pada golongan bawang yaitu bawang putih kating yang bertahan sebulan belakangan ini Rp60 ribu/kg. Sedangkan bawang putih banci atau biasa hanya Rp45 ribu/kg. “Saking mahalnya bawang putih kating nggak dijual. Adanya banci. Siapa yang mau beli. Emak-emak pada teriak […]

SUKABUMI – Harga komoditi cabai merah di sejumlah pasar tradisional di Kota Sukabumi, Jawa Barat turun. Dari harga pekan lalu Rp24 ribu per kilogramnya turun Rp6 ribu, kini Rp18 ribu. Penurunan juga dialami harga komoditi cabai rawit merah sebesar Rp4 ribu. Kini harganya Rp28 ribu dari sebelumnya Rp32 ribu per kilogramnya. Begitupun bawang putih impor, […]

JAKARTA – Pedagang ketoprak sejak seminggu belakangan mengurangi takaran bawang putih untuk sepiring dagangan yang dijualnya. Hal itu dilakukan lantaran harga bumbu dapur ini terus meroket sehingga membuat mereka teriak. Slamet, 41, pedagang di wilayah Jatinegara yang mengaku harus sedikit mengurangi takaran bumbu. Pasalnya, harga bawang putih dinilai sudah sangat tinggi dan membuatnya kebingungan. “Beli […]

JAKARTA – Lahan kosong milik Kebun Bibit Pertanian di Jalan Aselih, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan milik Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta yang kosong dimanfaatkan untuk ditanami sayur-sayuran. Ini dilakukan selain mengantisipasi diserobot orang juga untuk menambah perekonomian masyarakat. Fatmawati, 52,warga RW 05 Ciganjur mengaku senang bisa memanfaatkan lahan kosong ini. Sebab […]