TANGERANG (Pos Kota) – Kebutuhan harga sembako dan sayuran menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru 2017 mulai merangkak naik di sejumlah pasar tradisional di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dan Kota Depok. Kenaikkan bervariasi mulai dari Rp 3000 hingga Rp 20 ribu/Kg.

“Hari Raya Natal dan Tahun Baru juga masih jauh sekitar dua minggu lagi tapi harga kebutuhan pokok dan sayuran sudah terasa ada kenaikkan,” ujar Ny. Ruri, warga Serpong, Selasa (13/12).

Kenaikkan harga terjadi antara lain di cabai hijau dari sebelumnya Rp 40 ribu/Kg kini sudah mencapai Rp 50 ribu/Kg, cabai keriting dari sebelumnya Rp 40 ribu kini mencapai Rp 60 ribu/Kg. Bawang merah dari Rp 45 ribu belakangan menjadi Rp 48 ribu/Kg.

Menurut dia, kenaikkan sejumlah harga sayuran dan sembako di sejumlah pasar tradisional mulai dirasakan masyarakat terlebih mendekati Natal dan tahun baru seperti menjelang lebaran. “Kami berharap naiknya tak terlalu tinggi karena masih lama hari Natal dan Tahun Baru,” ujar ibu dua anak ini.

Sementara itu, Nyonya Ubai, pedagang sayuran di Pasar Ciputat, mengatakan kenaikkan sejumlah kebutuhan pokok dan sayuran di beberapa pasar  memang sudah terjadi sejak seminggu lalu alasanya hampir sama karena pengiriman terlambat akibat gagal panen karena cuaca hujan terus. “Kenaikkan selain stok pengiriman sedikit juga harga beli sudah pada naik dari distributor di pasar induk,” tuturnya.

Hal serupa juga dikatakan, Ny. Nunung, pedagang di Pasar Kemiri Muka, Kota Depok, kenaikan harga sembako dan sayuran selain dari distributor sedikit akibat cuaca terus-terusan hujan juga mendekati hari Natal dan tahun baru 2017 mendatang.

Sayuran yang naik antyara lain cabai, bawang dan tomat kenaikkan sekitar 40 persen, tuturnya yang menambahkan cabai rawit hijau dari sebelumnya hanya Rp 35 ribu kini menjadi Rp 45 ribu/Kg, cabai merah dari sebelumnya Rp 35 ribu menjadi Rp 40 ribu/Kg. “Untuk bawang merah dan tomat rata-rata naik sekitar 5 ribu hingga Rp 7 ribu/Kg,” ujarnya.

Hardi, pedagang ayam potong, mengatakan imbas adanya kenaikkan harga sembako dan sayuran jugamempengaruhi harga ayam potong dari sebelumnya Rp 35 ribu/ekor kini menjadi Rp 40 ribu/ekor. “Naiknya sekitar Rp 2000 hingga Rp 5000/ekor,” tutunya. (anton/win)

Advertisements

Artikel Terkait Lainnya

JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan stok pangan aman untuk menghadapi Ramadan dan Idul Fitri tahun ini. Selain itu, harga pangan juga dipastikan tidak akan menekan konsumen. Demikian disampaikan Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi  dalam Forum Merdeka Barat (FMB) 9 yang diselenggarakan di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Senin (13/5/2019). “Kami telah berkoordinasi dengan kementerian/lembaga […]

BEKASI  – Harga sembako galam kelompok bumbu dapur cenderung masih tinggi alias mahal. Hal ini terdapat pada golongan bawang yaitu bawang putih kating yang bertahan sebulan belakangan ini Rp60 ribu/kg. Sedangkan bawang putih banci atau biasa hanya Rp45 ribu/kg. “Saking mahalnya bawang putih kating nggak dijual. Adanya banci. Siapa yang mau beli. Emak-emak pada teriak […]

SUKABUMI – Harga komoditi cabai merah di sejumlah pasar tradisional di Kota Sukabumi, Jawa Barat turun. Dari harga pekan lalu Rp24 ribu per kilogramnya turun Rp6 ribu, kini Rp18 ribu. Penurunan juga dialami harga komoditi cabai rawit merah sebesar Rp4 ribu. Kini harganya Rp28 ribu dari sebelumnya Rp32 ribu per kilogramnya. Begitupun bawang putih impor, […]

JAKARTA – Pedagang ketoprak sejak seminggu belakangan mengurangi takaran bawang putih untuk sepiring dagangan yang dijualnya. Hal itu dilakukan lantaran harga bumbu dapur ini terus meroket sehingga membuat mereka teriak. Slamet, 41, pedagang di wilayah Jatinegara yang mengaku harus sedikit mengurangi takaran bumbu. Pasalnya, harga bawang putih dinilai sudah sangat tinggi dan membuatnya kebingungan. “Beli […]

JAKARTA – Lahan kosong milik Kebun Bibit Pertanian di Jalan Aselih, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan milik Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta yang kosong dimanfaatkan untuk ditanami sayur-sayuran. Ini dilakukan selain mengantisipasi diserobot orang juga untuk menambah perekonomian masyarakat. Fatmawati, 52,warga RW 05 Ciganjur mengaku senang bisa memanfaatkan lahan kosong ini. Sebab […]