MALANG (Pos Kota) – Buat masyarakat Indonesia, cabe merupakan kebutuhan penting dalam membuat masakan. mayoritas penduduk Indonesia terbiasa dan menyukai rasa pedas. Namun yang menjadi sorotan adalah tingginya harga cabe yang semakin hari semakin mengalami peningkatan.

Kenaikan harga cabe tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, selain karena terkendala pada proses distribusi, pasokan dari petani pun terganggu. Curah hujan yang tinggi akhir-akhir ini menyebabkan banyak tanaman cabai membusuk dan gagal panen.

Sementara itu menurut informasi, harga cabai di wilayah Malang pada awal pekan ini menembus angka Rp 140 ribu/kilogram, naik sekitar Rp 20 ribu sampai Rp 25 ribu/kilogram dari harga akhir pekan lalu. Para pedagang di pasar Singosari menuturkan, harga cabai sempat turun menjadi Rp 90 ribu/kilogram. Namun hanya bertahan sebentar, tidak sampai seminggu harganya sudah naik kembali.

Menanggapi tingginya harga cabai tersebut, Detasemen Markas Divisi Infanteri 2 Kostrad melaksanakan kegiatan penanaman cabai, baik di lahan kosong sekitar asrama maupun di halaman rumah masing-masing prajurit. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah dampak kenaikan harga cabai bagi keluarga prajurit.

Kegiatan ini merupakan kebijakan Komandan Detasemen Markas Divif 2 Kostrad Letkol Dominggus Soumokil, “Dengan menanam cabe sendiri, kita dapat mengurangi pengeluaran rumah tangga”, jelasnya. Komandan Detasemen juga mewajibkan semua rumah mempunyai tanaman cabai minimal 10 polybag.

Dominggus juga menyampaikan, “Menanam cabe tidak sulit dan tidak membutuhkan lahan yang luas, hanya ditanam pada pot atau ditaruh di polybag pun bisa. Selain murah, cara penanamannya pun dirasa mudah. Hanya dibutuhkan campuran pupuk kandang, tanah dan sekam padi. Dalam waktu dua bulan, cabai pun siap dipanen”, ungkapnya.

Selain itu, kegiatan menanam cabai ini juga sebagai tindak lanjut perintah Panglima TNI dan Kasad pada Rapat Koordinasi Evaluasi Bidang Ketahanan Pangan di Jakarta pada tanggal 5 dan 6 Januari 2017 yang lalu. Seluruh Prajurit TNI AD beserta ASN diwajibkan menanam cabai dengan jenis apapun di dalam polybag, serta memanfaatkan lahan kosong di sekitar kantor atau rumah masing-masing.

Kapen Kostrad
Letkol Inf Agus Bhakti, S.I.P.

Advertisements

Artikel Terkait Lainnya

JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan stok pangan aman untuk menghadapi Ramadan dan Idul Fitri tahun ini. Selain itu, harga pangan juga dipastikan tidak akan menekan konsumen. Demikian disampaikan Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi  dalam Forum Merdeka Barat (FMB) 9 yang diselenggarakan di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Senin (13/5/2019). “Kami telah berkoordinasi dengan kementerian/lembaga […]

BEKASI  – Harga sembako galam kelompok bumbu dapur cenderung masih tinggi alias mahal. Hal ini terdapat pada golongan bawang yaitu bawang putih kating yang bertahan sebulan belakangan ini Rp60 ribu/kg. Sedangkan bawang putih banci atau biasa hanya Rp45 ribu/kg. “Saking mahalnya bawang putih kating nggak dijual. Adanya banci. Siapa yang mau beli. Emak-emak pada teriak […]

SUKABUMI – Harga komoditi cabai merah di sejumlah pasar tradisional di Kota Sukabumi, Jawa Barat turun. Dari harga pekan lalu Rp24 ribu per kilogramnya turun Rp6 ribu, kini Rp18 ribu. Penurunan juga dialami harga komoditi cabai rawit merah sebesar Rp4 ribu. Kini harganya Rp28 ribu dari sebelumnya Rp32 ribu per kilogramnya. Begitupun bawang putih impor, […]

JAKARTA – Pedagang ketoprak sejak seminggu belakangan mengurangi takaran bawang putih untuk sepiring dagangan yang dijualnya. Hal itu dilakukan lantaran harga bumbu dapur ini terus meroket sehingga membuat mereka teriak. Slamet, 41, pedagang di wilayah Jatinegara yang mengaku harus sedikit mengurangi takaran bumbu. Pasalnya, harga bawang putih dinilai sudah sangat tinggi dan membuatnya kebingungan. “Beli […]

JAKARTA – Lahan kosong milik Kebun Bibit Pertanian di Jalan Aselih, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan milik Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta yang kosong dimanfaatkan untuk ditanami sayur-sayuran. Ini dilakukan selain mengantisipasi diserobot orang juga untuk menambah perekonomian masyarakat. Fatmawati, 52,warga RW 05 Ciganjur mengaku senang bisa memanfaatkan lahan kosong ini. Sebab […]