JAKARTA (Pos Kota) – Berbagai upaya dilakukan Pemprov DKI untuk menstabilkan harga cabe. Selain rencana membuat perkebunan cabe di Ciangir, Tangerang, 25 ribu bibit sayur mayur tersebut juga ditebar ke warga.

Puluhan ribu bibit tersebut diterima Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) DKI Jakarta untuk selanjutnya didistribusikan ke warga. Bantuan ribuan bibit cabai tersebut didapatkan dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) DKI Jakarta melalui perjanjian nota kesepahaman.

Sekretaris Kota (Sekko) Jakarta Selatan, Desi Putra mengatakan, saat ini harga cabai di DKI masih tinggi dengan kisaran Rp130 ribu sampai 150 ribu per kilogram.
Kondisi tersebut memberatkan masyarakat dan perlu dicarikan solusi dengan program penanaman bibit cabai. “Warga kita berikan kesempatan menanam cabai di pekarangan rumahnya. Cara ini kita harapkan bisa efektif untuk menstabilkan harga cabai,” katanya.

MASIH MINIM

Sebelumnya Pelaksana Tugas (Plt) Ketua TP PKK DKI Jakarta, Tri Rachayu Sumarsono mengakui, stok cabai di Ibukota sampai kini masih minim. Karena itu, kader PKK sebagai perubahan berupaya untuk melakukan langkah konkret melalui program ini. “Melalui langkah ini kita harapkan ada kerjasama yang baik dalam mensukseskan gerakan menanam cabai di masyarakat,” tandasnya yang mulai Sabtu kemarin sudah menyerahkan jabatan itu kepada istri Ahok.

Kepala BPTP Jakarta, Ety Herawati menambahkan, sebagai tahap awal, pihaknya memberikan 25 ribu bibit cabai yang disiapkan untuk didistribusikan ke masyarakat melalui pengelola Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) rusun dan kader PKK.
“Tahap berikutnya kita akan berikan sayur mayur dibarengi dengan pendampingan bercocok tanam,” tandasnya.

Pemprov DKI juga berencana membuka perkebunan cabai di Desa Ciangir, Kabupaten Tangerang, Banten. Sebanyak 45 ribu bibit akan ditanam di lahan seluas 2,5 hekare dari total 100 hektare lahan yang ada. “Per hektare nanti akan ditanam 18.000 pohon,” kata Kepala Bidang Pertanian Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan DKI Jakarta, Diah Meidiante.

Diah mengatakan ada empat jenis cabai yang akan ditanam, yakni cabe besar, keriting, rawit merah dan hijau. Namun Diah belum bisa memprediksi berapa hasil produksi cabai pada tahap pertama ini.(guruh)

Advertisements

Artikel Terkait Lainnya

JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan stok pangan aman untuk menghadapi Ramadan dan Idul Fitri tahun ini. Selain itu, harga pangan juga dipastikan tidak akan menekan konsumen. Demikian disampaikan Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi  dalam Forum Merdeka Barat (FMB) 9 yang diselenggarakan di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Senin (13/5/2019). “Kami telah berkoordinasi dengan kementerian/lembaga […]

BEKASI  – Harga sembako galam kelompok bumbu dapur cenderung masih tinggi alias mahal. Hal ini terdapat pada golongan bawang yaitu bawang putih kating yang bertahan sebulan belakangan ini Rp60 ribu/kg. Sedangkan bawang putih banci atau biasa hanya Rp45 ribu/kg. “Saking mahalnya bawang putih kating nggak dijual. Adanya banci. Siapa yang mau beli. Emak-emak pada teriak […]

SUKABUMI – Harga komoditi cabai merah di sejumlah pasar tradisional di Kota Sukabumi, Jawa Barat turun. Dari harga pekan lalu Rp24 ribu per kilogramnya turun Rp6 ribu, kini Rp18 ribu. Penurunan juga dialami harga komoditi cabai rawit merah sebesar Rp4 ribu. Kini harganya Rp28 ribu dari sebelumnya Rp32 ribu per kilogramnya. Begitupun bawang putih impor, […]

JAKARTA – Pedagang ketoprak sejak seminggu belakangan mengurangi takaran bawang putih untuk sepiring dagangan yang dijualnya. Hal itu dilakukan lantaran harga bumbu dapur ini terus meroket sehingga membuat mereka teriak. Slamet, 41, pedagang di wilayah Jatinegara yang mengaku harus sedikit mengurangi takaran bumbu. Pasalnya, harga bawang putih dinilai sudah sangat tinggi dan membuatnya kebingungan. “Beli […]

JAKARTA – Lahan kosong milik Kebun Bibit Pertanian di Jalan Aselih, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan milik Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta yang kosong dimanfaatkan untuk ditanami sayur-sayuran. Ini dilakukan selain mengantisipasi diserobot orang juga untuk menambah perekonomian masyarakat. Fatmawati, 52,warga RW 05 Ciganjur mengaku senang bisa memanfaatkan lahan kosong ini. Sebab […]