SOLO (Pos Kota) – Untuk menuju kota dengan ketahanan yang kuat, Bank Indonesia DKI Jakarta mendorong Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk membuat peraturan daerah tentang ketahanan pangan.

Perda tersebut dibutuhkan Pemprov DKI untuk menjaga ketahananan dan stabilisasi harga pangan yang berimbas pada penekan inflasi daerah.

Saat ini penguasaan pangsa pasar pangan oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pangan saat ini di angka 10 persen. BUMD pangan terdiri dari PT Tjipinang Food Station, PD Pasar Jaya dan PD Dharma Jaya.

“Kita menginginkan BUMD itu menguasai pangsa pasar 30 persen. Sekarang baru 10 persen. Kalau sudah 30 persen harga itu sudah bisa dikendalikan oleh pemda,” kata Kepala Perwakilan BI Provinsi Indonesia Doni P Juwono, Rabu (13/12/2017).

Doni menjelaskan perda dibutuhkan sebagai dasar hukum bagi Pemprov melalui BUMD pangan untuk melakukan pengendalian harga dan stok bahan pangan. Diketahui, Pemprov saat ini memiliki mesin control atmosphere storage (CAS) di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur.

Dengan CAS pemprov dapat mengendalikan stok bahan pangan seperti cabai dan bawang meski musim panen usai. Dengan ketersediaan stok, maka kestabilan harga juga terjaga.

“Karena kalau enggak punya perda itu, itu jual rugi bisa ditangkep sama Bareskrim. Nah padahal itu perlu ada undang-undang perlindungan. Jakarta bisa beli, tapi dia bisa beli mahal jual murah untuk stabilisasi harga. Kalau sisi individu perusahaan dia rugi memang, tapi dari sisi stabillitasi harga dia enggak rugi,” terang Doni.

Sejak dibentuk dibentuk Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang terdiri dari BUMD pangan, tingkat inflasi di Jakarta dapat dikendalikan. Keberhasilan itu tidak lepas dari ketahanan pangan yang terjaga sehingga menimbulkan kestabilan harga di pasar. Pada November 2017 tingkat inflasi di Jakarta di bawah angka 4 persen, tepatnya 3,33 persen.
(ikbal/sir)

Advertisements

Artikel Terkait Lainnya

JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan stok pangan aman untuk menghadapi Ramadan dan Idul Fitri tahun ini. Selain itu, harga pangan juga dipastikan tidak akan menekan konsumen. Demikian disampaikan Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi  dalam Forum Merdeka Barat (FMB) 9 yang diselenggarakan di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Senin (13/5/2019). “Kami telah berkoordinasi dengan kementerian/lembaga […]

BEKASI  – Harga sembako galam kelompok bumbu dapur cenderung masih tinggi alias mahal. Hal ini terdapat pada golongan bawang yaitu bawang putih kating yang bertahan sebulan belakangan ini Rp60 ribu/kg. Sedangkan bawang putih banci atau biasa hanya Rp45 ribu/kg. “Saking mahalnya bawang putih kating nggak dijual. Adanya banci. Siapa yang mau beli. Emak-emak pada teriak […]

SUKABUMI – Harga komoditi cabai merah di sejumlah pasar tradisional di Kota Sukabumi, Jawa Barat turun. Dari harga pekan lalu Rp24 ribu per kilogramnya turun Rp6 ribu, kini Rp18 ribu. Penurunan juga dialami harga komoditi cabai rawit merah sebesar Rp4 ribu. Kini harganya Rp28 ribu dari sebelumnya Rp32 ribu per kilogramnya. Begitupun bawang putih impor, […]

JAKARTA – Pedagang ketoprak sejak seminggu belakangan mengurangi takaran bawang putih untuk sepiring dagangan yang dijualnya. Hal itu dilakukan lantaran harga bumbu dapur ini terus meroket sehingga membuat mereka teriak. Slamet, 41, pedagang di wilayah Jatinegara yang mengaku harus sedikit mengurangi takaran bumbu. Pasalnya, harga bawang putih dinilai sudah sangat tinggi dan membuatnya kebingungan. “Beli […]

JAKARTA – Lahan kosong milik Kebun Bibit Pertanian di Jalan Aselih, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan milik Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta yang kosong dimanfaatkan untuk ditanami sayur-sayuran. Ini dilakukan selain mengantisipasi diserobot orang juga untuk menambah perekonomian masyarakat. Fatmawati, 52,warga RW 05 Ciganjur mengaku senang bisa memanfaatkan lahan kosong ini. Sebab […]