JAKARTA –  Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan memastikan stok beras dan kebutuhan pokok untuk warga Ibu Kota hingga akhir tahun 2018 dalam posisi aman atau tercukupi.

Hal itu disampaikan Anies usai meresmikan mesin pengolahan beras ‘Rice Milling Unit (MRU)’ baru milik PT. Food Station Tjipinang Jaya, Kamis (20/12/2018). Dimana mesin tersebut bisa menambah jumlah produksi beras setiap harinya.

“Diluar itu semua perlu saya sampaikan bahwa pasokan kebutuhan pokok di Jakarta terjamin aman untuk akhir tahun ini,” tegas Anies.

Berdasarkan laporan dari Direktur Utama PT. Food Station Tjipinang Jaya, Arief Prasetyo Adi,  saat ini di Pasar Induk Cipinang ada 52 ribu ton sedangkan kebutuhan warga Jakarta secara normal 30 ribu ton.

“Dan stok didalam gudang kita sendiri ada 10 ribu ton jadi kita sangat aman posisinya. Insha Allah dengan pasokan yang terjamin maka harga akan stabil,” ujar dia.

Sementara Arief mengatakan, untuk harga kebutuhan pokok lainnya juga dipastikan akan stabil seperti cabai dan telur yang sempat merangkak naik menjelang akhir tahun. Dia menjelaskan, PD. Pasar Jaya dalam sehari sudah wajib menyiapkan 20 sampai 30 ton. Mereka juga telah membuat mesin yang mampu menyimpan cabai lima sampai enam bulan.

“Sekarang pak Guberbur sudah perintahkan menambah lagi beberapa titik pasar dan minggu ini akan segera juga karena sedang proses  jadi cabai dalam kondisi terkendali,” ucap Arief.

Untuk masalah beras, lanjut dia, warga Jakarta tidak perlu khawatir karena PT. Food Station Tjipinang Jaya telah memiliki stok lebih dari cukup hingga akhir tahun ini. Dengan mesin Rice Milling Unit (MRU) mereka mampu menghasilkan 1.500 sampai 1.700 ton per bulan.

Pemprov DKI Jakarta juga telah bekerjasama dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan petani-petani lokal untuk memotong rantai pasokan yang selama ini menjadi masalah pendistribusian.

“Harganya kita pastikan sangat baik sehingga petani dapat kesejahteraan, jadi manfaatnya Jakarta ini menurut pak Gub arahannya ke kami petani bisa untung, pedagangnya senang dan konsumenny juga bisa tersenyum, kenapa? Karena dapat harga baik kualitas baik dan petaninya happy karena yang tengah (jalur distribusi) itu nggak ada lagi sekarang langsung dari BUMD,” tandas dia. (yendhi/tri)

Advertisements

Artikel Terkait Lainnya

JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan stok pangan aman untuk menghadapi Ramadan dan Idul Fitri tahun ini. Selain itu, harga pangan juga dipastikan tidak akan menekan konsumen. Demikian disampaikan Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi  dalam Forum Merdeka Barat (FMB) 9 yang diselenggarakan di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Senin (13/5/2019). “Kami telah berkoordinasi dengan kementerian/lembaga […]

BEKASI  – Harga sembako galam kelompok bumbu dapur cenderung masih tinggi alias mahal. Hal ini terdapat pada golongan bawang yaitu bawang putih kating yang bertahan sebulan belakangan ini Rp60 ribu/kg. Sedangkan bawang putih banci atau biasa hanya Rp45 ribu/kg. “Saking mahalnya bawang putih kating nggak dijual. Adanya banci. Siapa yang mau beli. Emak-emak pada teriak […]

SUKABUMI – Harga komoditi cabai merah di sejumlah pasar tradisional di Kota Sukabumi, Jawa Barat turun. Dari harga pekan lalu Rp24 ribu per kilogramnya turun Rp6 ribu, kini Rp18 ribu. Penurunan juga dialami harga komoditi cabai rawit merah sebesar Rp4 ribu. Kini harganya Rp28 ribu dari sebelumnya Rp32 ribu per kilogramnya. Begitupun bawang putih impor, […]

JAKARTA – Pedagang ketoprak sejak seminggu belakangan mengurangi takaran bawang putih untuk sepiring dagangan yang dijualnya. Hal itu dilakukan lantaran harga bumbu dapur ini terus meroket sehingga membuat mereka teriak. Slamet, 41, pedagang di wilayah Jatinegara yang mengaku harus sedikit mengurangi takaran bumbu. Pasalnya, harga bawang putih dinilai sudah sangat tinggi dan membuatnya kebingungan. “Beli […]

JAKARTA – Lahan kosong milik Kebun Bibit Pertanian di Jalan Aselih, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan milik Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta yang kosong dimanfaatkan untuk ditanami sayur-sayuran. Ini dilakukan selain mengantisipasi diserobot orang juga untuk menambah perekonomian masyarakat. Fatmawati, 52,warga RW 05 Ciganjur mengaku senang bisa memanfaatkan lahan kosong ini. Sebab […]